Apa Perbedaan Spin Off dan Split Off?
Perbedaan utama antara spin-off dan split-off terletak pada bagaimana kepemilikan saham dalam perusahaan baru diperoleh oleh pemegang saham perusahaan asal.
Dalam spin-off, saham perusahaan baru diberikan kepada pemegang saham perusahaan asal sebagai dividen. Sedangkan dalam split-off, pemegang saham perusahaan asal menukar saham unit bisnis yang dipisahkan dengan saham perusahaan baru.
Berikut penjelasannya lebih jauh:
Spin-off adalah proses di mana sebuah perusahaan memisahkan atau membagi unit bisnis tertentu menjadi entitas terpisah yang mandiri.
Dalam spin-off, perusahaan induk mempertahankan kepemilikan saham dalam perusahaan baru yang terbentuk, dan saham tersebut kemudian diberikan kepada pemegang saham perusahaan asal sebagai dividen.
Perusahaan baru yang terbentuk melalui spin-off memiliki kepemilikan saham yang terpisah, manajemen yang mandiri, dan operasi independen.
Disisi lain, split-off adalah proses di mana perusahaan memisahkan unit bisnis tertentu dan menawarkan saham perusahaan baru kepada pemegang saham perusahaan asal sebagai bentuk pertukaran atau tawaran khusus.
Dalam split-off, perusahaan asal akan menukar saham unit bisnis yang dipisahkan dengan saham perusahaan baru yang ditawarkan kepada pemegang saham.
Dengan demikian, pemegang saham perusahaan asal memiliki pilihan untuk tetap memegang saham perusahaan baru atau menukarkannya dengan saham perusahaan asal.
Baca juga: Perencanaan Kapasitas: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Tipsnya
Langkah Dalam Memulai Spin off
Proses spin off bukanlah suatu hal yang bisa dilakukan dengan sederhana. Karena perusahaan yang melakukan spin off adalah perusahaan terbuka, maka hasil keputusannya pun harus ada di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
Untuk persiapan awal, maka pihak perusahaan harus bisa membuat rancangan pemisahan.
Rancangan tersebut harus bisa dipublikasikan di dalam surat kabar nasional, dan diinformasikan pada kreditur, karyawan, dan juga mitra usaha maksimal 30 hari sebelum RUPS dimulai.
Jika ada yang merasa keberatan atas adanya rencana ini, maka harus disampaikan maksimal 14 hari sejak diterbitkan pengumuman tersebut di surat kabar.
Bila pihak direksi ternyata tidak mampu menyelesaikan keberatan yang diajukan, maka nantinya akan diserahkan pada hasil RUPS. Sebelum keberatan ini bisa diselesaikan, maka spin off pun tidak akan bisa dilakukan.
Mengurangi risiko dan kompleksitas
Dalam beberapa kasus, perusahaan memiliki unit bisnis yang terkait dengan risiko yang lebih tinggi atau kompleksitas operasional yang berbeda.
Dengan melakukan pemisahan, perusahaan dapat memisahkan risiko dan memfokuskan upaya manajemen pada mitigasi risiko dan pengelolaan yang lebih baik.
Perusahaan juga dapat mengurangi kompleksitas operasional dan meningkatkan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan industri yang spesifik.
Meningkatkan akses ke pasar modal
Spin-off dapat memberikan akses yang lebih baik ke pasar modal bagi perusahaan baru yang terpisah. Dalam beberapa kasus, perusahaan baru dapat menarik minat investor yang khusus tertarik pada industri atau model bisnis yang spesifik.
Dengan memiliki entitas terpisah, perusahaan baru juga dapat mengembangkan strategi keuangan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi pertumbuhannya.
Baca juga: Mind Mapping: Pengertian, Manfaat, Jenis, Contoh, dan Cara Membuatnya
Perbedaan Spin Off dan Split Off
Terdapat dua jenis pemisahan perusahaan, yaitu spin off (pemisahan secara tidak murni) dan split off (pemisahan secara murni).
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa spin off adalah proses suatu perusahaan memisahkan atau membagi unit bisnisnya menjadi perusahaan yang mandiri. Dalam spin off, perusahaan baru tersebut terpisah secara hukum dan memiliki manajemen dan kepemilikan yang independen dari perusahaan asal.
Split off adalah proses suatu sebuah perusahaan memisahkan atau membagi unit bisnis tertentu menjadi entitas yang terpisah secara hukum. Dalam split off, entitas baru tersebut menjadi perusahaan yang mandiri dan memiliki kepemilikan dan manajemen yang terpisah dari perusahaan asal. Split off umumnya dilakukan untuk fokus pada bisnis inti yang lebih menguntungkan atau untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dengan memisahkan bisnis yang berbeda ke dalam perusahaan yang terpisah.
Bisa dilihat dari pengertian di atas bahwa perbedaan utama antara spin off dan split off terletak pada konsekuensi hukum dan kelangsungan perusahaan induk setelah pemisahan. Pada split off, perusahaan yang memisahkan diri akan berakhir atau dibubarkan, sedangkan pada spin off, perusahaan induk tetap bertahan dan beroperasi dengan fokus yang lebih jelas setelah pemisahan.
Contohnya seperti berikut, PT XYZ memisahkan divisi bisnisnya dan mendirikan PT CDA, yang menerima alokasi sebagian aset dari perusahaan induk. Secara hukum, aset dan saham PT BCG tetap menjadi bagian dari PT XYZ sehingga perusahaan tersebut tetap berada dalam ekosistem bisnis yang sama.
Selain itu, split off dilakukan untuk memecah perusahaan yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, PT AAA memiliki sejumlah aset dan kemudian mendirikan dua perusahaan baru, yaitu PT ABX dan PT KLX.
Kedua perusahaan baru tersebut menerima aset dari PT AAA untuk digunakan dalam operasional bisnis mereka. Dengan demikian, PT AAA tidak lagi memiliki aset atas PT ABX dan KLX dan kedua perusahaan baru ini juga berdiri sendiri dan tidak memiliki keterkaitan satu sama lain.
Tujuan Spin off Perusahaan, Dari Segi Perusahaan yang Baru
Dari sisi perusahaan baru, strategi spin off ini akan terasa sangat menguntungkan.
Ada kalanya pada perusahaan besar, terdapat beberapa unit bisnis yang tidak mampu berkembang secara maksimal.
Hal tersebut dikarenakan seluruh keputusan masih berada ditangan perusahaan induknya.
Namun saat kegiatan spin off sudah dilakukan, maka unit bisnis akan menjadi perusahaan baru dan mempunyai wewenang yang lebih besar dalam melakukan inovasi serta melakukan strategi sendiri. Sehingga, peluang untuk bisa tumbuh dan berkembang pun akan semakin luas.
Apa bedanya dari split off?
Selain spin off, dikenal juga istilah split off dalam dunia bisnis. Meskipun istilahnya mirip, arti dari kedua istilah tersebut sangat berbeda. Jika pada spin off anak perusahaan memisahkan diri dari perusahaan induk, maka pada split off perusahaan induk bubar dan menjadi dua perusahaan baru yang berbeda. Agar lebih mudah, mari masuk ke contoh.
Anggap saja ada sebuah perusahaan PT ABC yang bergerak di bidang fashion dengan aset Rp100 miliar. Ternyata, sektor sepatu mereka sangat digemari. Akhirnya, perusahaan memutuskan untuk melakukan spin off sehingga muncul perusahaan baru bernama PT DEF di bidang sepatu dan membagi aset mereka jadi dua. Dengan begitu, PT ABC akan tetap berjalan dengan aset Rp50 miliar, sedangkan PT DEF juga berjalan dengan aset Rp50 miliar.
Nah, kalau pada kasus split off, anggaplah begini: PT ABC ternyata memilih untuk melakukan split off. Akhirnya, muncullah dua perusahaan berbeda, sebut saja PT GHI dan PT JKL. Karena telah dilakukan split off, maka PT ABC statusnya dianggap bubar. Sementara itu, asetnya sendiri seluruhnya dibagikan antara PT GHI dan PT JKL.
Bagaimana, sudah paham mengenai apa itu spin off dan kenapa perusahaan melakukan strategi tersebut? Intinya, spin off adalah solusi bagi perusahaan besar agar mereka bisa lebih fokus beroperasi di bidang bisnis yang tepat. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus dilengkapi dengan pengelolaan keuangan yang tepat pula agar saat spin off terjadi, prosesnya bisa berjalan dengan lancar.
Mengingat banyaknya elemen laporan keuangan yang harus diurus dalam finance suatu bisnis, maka dibutuhkan pengelola keuangan yang berpengalaman dan profesional. Agar lebih mudah, gunakan saja jasa dari FinFloo!
FinFloo adalah penyedia layanan akuntansi yang membuat Anda tidak perlu bingung lagi soal pembukuan perusahaan. Tim FinFloo memiliki anggota yang profesional dan berpengalaman di bidangnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan yang disediakan FinFloo, kunjungi website-nya di sini!
Bagaimana Langkah-Langkah Melakukan Spin Off?
Secara teknis, setiap perusahaan dengan divisi berbeda dapat melakukan spin off.
Namun, ini biasanya bukan proses yang mudah.
Dan terlalu sering, ini menjadi latihan bagi perusahaan untuk mencoba melepaskan diri dari divisi-divisi yang berkinerja buruk, bukan latihan strategis yang nyata.
Langkah-langkahnya adalah:
Alasan Perusahaan Melakukan Spin Off
Perusahaan melakukan spin-off sebagai strategi bisnis yang melibatkan pemisahan atau pemecahan unit bisnis tertentu menjadi entitas terpisah yang mandiri.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perusahaan memutuskan untuk melakukan spin-off:
Lakukan perencanaan strategis
Lakukan perencanaan strategis yang jelas untuk perusahaan baru yang akan terbentuk melalui spin-off.
Tetapkan tujuan bisnis, strategi pertumbuhan, dan model operasional yang akan dijalankan oleh perusahaan baru.